Pages

Thursday 23 June 2011



Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Wahai anakku tercinta.
Tetapkanlah Islam sebagai agamamu.
Tetapkanlah Allah sebagai Tuhanmu, dan tiada yg lain selain Dia.
Tetapkanlah Muhammad sebagai Nabi dan Rasulullah.
Tetapkanlah Al Qur`an sebagai kitab dan penuntunmu.

Wahai cahaya hatiku.
Ucap dua kalimah syahadat disetiap desah nafasmu.
Sembahyanglah lima waktu dalam hari harimu.
Berpuasalah sebulan dalam bulan Ramadhan.
Tunaikanlah haji ke Baitullah Rumah Allah jikalau kau mampu.
Tunaikanlah zakat selagi kau mampu.
Jangan lupakan Infaq Shadakah dan menyantuni mereka yg tidak mampu.

Wahai pelitaku
Beriman selalu hanya kepada ALLAH SWT
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Malaikat-malaikat
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Kitab-kitab Al Qur`an dan kitab kitab sebelumnya
Berimanlah kepada nabi dan Rasul rasul
Yakinlah dan Berimanlah akan adanya Hari Kiamat
Yakinlah dan Berimanlah kepada Qada dan Qadar

Wahai pesona jiwaku.
Hidupmu kelak akan lebih keras dan berat.
Lebih keras dan berat dari kehidupan kami orangtuamu.
Maka bekalkanlah dan perkuat keimanan dan ketaqwaan.
Agar kalian selamat sampai ditujuan hidupmu kelak.

Wahai penyempurna hidupku.
Ingatlah dan camkanlah beberapa hal
Bahwa yang singkat itu WAKTU,
Yang dekat itu MATI,
Yang besar itu NAFSU,
Yang berat itu AMANAH,
Yang sulit itu IKHLAS,
Yang mudah itu BERBUAT DOSA
Yang abadi itu AMAL KEBAJIKAN,
Yang akan di investigasi itu AMAL PERBUATAN,
Yang jauh itu MASA LALU.
Persiapkanlah dirimu untuk semua hal itu.

Wahai masa depanku.
Hiduplah demi akhiratmu
karena itu yang akan abadi kekal selamanya
Janganlah kalian hidup demi duniamu
karena itu hanya semu dan bakal termakan waktu

Wahai permataku,
Doa orangtuamu selalu menyertaimu.
Semoga Allah selalu membimbingmu.
Semoga Allah selalu meridhoimu.
Semoga Allah selalu mendampingimu.
Dalam setiap langkahmu, doamu dan dalam semua kehidupanmu..

آمِيّنْ...آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh




“Beginilah aku, Klo kamu emang bener-bener sayang sama aku, berarti kamu harus terima aku apa adanya!!!”.

Tentunya kalimat di atas bukan sebuah kalimat yang asing lagi di telinga kita khan??? Jika direnungi lebih dalam, ternyata satu kalimat yang cukup familiar di kalangan sejoli yang sedang kasmaran ini, memiliki makna yang daaaleeem banget. Terkadang, seorang kekasih yang tiba-tiba ditodong dengan kalimat pamungkas ini, lamgsung klepek-klepek. Dan tanpa berfikir panjang lagi, kekasih itupun menjawab…”Gw cinta lo apa adanya. Apapun dan gimanapun keadaan lo, gw akan tetap mencintai dan nerima lo apa adanya” Uuugh Basi Buanget!

Buat kamu-kamu yang belum sempat ketiban kalimat pamungkas ini, ada renungan yang cukup bagus neh buat kamu. Lumayan lhooo…kan bisa buat bahan pertimbangan kamu seandainya nanti kamu ketiban kalimat ini juga.

“Beginilah gw, Klo lo emang bener-bener cinta sama gw, berarti lo harus terima gw apa adanya!!!”. Klo Aku (penulis) sih akan jawab “Tergantung”.

Dalam diri manusia itu terdapat dua unsur, yaitu “baik dan buruk”. Di dalam dua unsur itu kemudian di bagi lagi menjadi dua, yaitu “Yang bisa dirubah  dan Yang tidak bisa dirubah (misal: penyakit bawaan yang tidak dapat disembuhkan)”. Nah…yang harus di waspadai tuh keburukan yang masih dapat dirubah. Misalnya, klo si dia  ternyata terinfeksi salah satu sifat ini: pemabuk, tukang nyolong, tukang bohong, doyan judi, mata keranjang, playboy, pemalas, dan segudang sifat jelek lainnya, apa kamu akan tetap nerima dia apa adanya? Kalo “iya”, berarti kamu lebih senang membiarkan orang yang kamu sayangi dalam keadaan rusak, membiarkannya terendam dalam lumpur kenistaan ketimbang berusaha untuk membuatnya dia jadi lebih baik.

Nah…makanya, jangan langsung bilang “iye” dulu! Karena, meskipun sekilas tampak sempurna…tapi sedikit demi sedikit pasti akan timbul keburukannya masing-masing. Ketika timbul keburukan itulah, ada baiknya saling mengoreksi, saling menerima, dan saling merubah menuju arah yang lebih baik. Dengan begitu, CINTA akan jadi lebih berguna, bukan sekedar kata (Hiks!). Namun, ketika menemukan keburukan yang memang sudah ditakdirkan untuk tidak bisa dirubah…pengertian dan saling menerima adalah jalan yang terbaik. Dengan kata lain, kamu boleh ngucapin kalimat pamungkas tadi.

Renungkan dulu apa-apa yang akan kamu ucapkan, dan renungkan pula jawaban yang akan kamu berikan. Jangan sampai salah kaprah, bisa-bisa malah menjerumuskan kita dan orang yang kita sayangi. Dwuuuh…sok tau banget sih, kaya dokter cinta ajah!

Tapi… setujukan....???

“Jadikan cinta menjadi lebih berguna”

Wednesday 22 June 2011




Menangislah...
Mungkin itulah kata yang tepat, untuk pertama kali saya ucapkan pada diri ini (jiwa dan ruh ini) ... Karena begitu 'menonjok'-nya nasihat dari salah satu sahabat Rasulullah SAW yang mulia ini.

"Duhai Allah yang Maha Mengampuni, ampuni aku.. Wahai Robb yang Maha Menyayangi, sayangi aku.."



---)|(---


Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan tinggal pemikiran, yang tidak berbekas pada perbuatan.
Banyak orang baik, tapi tidak berakal..

Ada orang berakal, tapi tidak beriman..

Ada yang berlidah fasih, tapi berhati lalai..

Ada yang khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian..

Ada yang ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis..

Ada yang ahli maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..

Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan..

Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..

Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat..

Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut..

Ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..

Ada pezina, yang tampil jadi figur..

Ada yang punya ilmu, tapi tidak paham..

Ada yang paham, tapi tidak menjalankan..

Ada yang pintar, tapi membodohi..

Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri..

Ada yang beragama, tapi tidak berakhlak..

Ada yang berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan..

Lalu, diantara semua itu.. aku ada dimana?!

(ALI BIN ABI THOLIB, rodhiyaLLohu 'anhu)

Tuesday 21 June 2011

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh


“Cinta”, layaknya makanan pokok, istilah yang satu ini tidak pernah pudar sepanjang jaman. Selalu hadir dimanapun dan kemanapun kita berpaling. Betapa Dahsyatnya Fitnah Cinta…. sehingga orang yang sedang dilanda cinta lazimnya akan terfokus untuk mendapatkan yang dicintainya. Akibatnya, tidak sedikit yang menjadi lalai dari mencintai Allah serta Rasul-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Patutkah kamu mengambil dia (iblis) dan turunan-turunannya sebagai wali selain daripada-Ku , sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS: Al-Kahfi: 50).

Sesungguhnya seseorang yang bercita-cita tinggi tidak akan terpengaruh oleh cinta yang bisa menghalangi ketenangan, membuat tidur tidak bisa nyenyak, membuat bingung akal pikiran, dan bahkan bisa membuat gila. Betapa sering terjadi seseorang yang sedang dimabuk cinta menghabiskan harta dan mengorbankan jiwa serta kehormatannya demi yang dicintainya. Bahkan ia rela mengorbankan agama dan dunianya.

Cinta sanggup membuat tuan menjadi pelayan, dan penguasa menjadi budak. Anda lihat, banyak orang yang sudah terlanjur masuk dalam jerat cinta ingin keluar darinya. Akan tetapi, hal itu mustahil. Betapa banyak fitnah cinta yang menjebloskan orang-orang yang bersangkutan ke dalam Neraka Jahim, menjerumuskan mereka pada siksa yang sangat pedih, dan membuat mereka meneguk air neraka yang panas mendidih. Wallahu A’lam

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh


(Sumber Rujukan: ‘Uluwwul Himmah, oleh Muhammad Ismail Al-Muqoddam; )

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus.
Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga,
salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan.

Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak dengan cepat, sehingga ia tidak mungkin ia bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah juga ?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa
memanfaatkannya."

Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup -
jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau
karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.

Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi
dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal
jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik. Ini semua dapat diartikan: supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan
mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.

Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan
sesuatu. Allah sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa
mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik.

" Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu gelandangan yang membutuhkan. "

Berkeras mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik.
Mungkin memang pedih pada awalnya... mungkin butuh bulan berbilang tahun untuk menyeka bening yang terkadang masih mengalir....

Namun kebahagiaan memang tak selamanya... dan kesedihan takkan mengembalikan apa yang telah berlalu...

Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain


Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.

" Semoga kita bisa menjadi orang yg ikhlas yang tetap masih bisa memberikan senyum terindah kita pada dunia".



Sumber internet

Monday 20 June 2011

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh




Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? jawabannya sederhana karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk ke rumah lagi. Dan kamu tau? di kampus, tempat saya seharian di sana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat ke depan ada perempuan berlenggok dengan seutas "TANK TOP", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul Terbuka", menghindar ke kanan ada sajian "Celana Ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada Menantang!" Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang.

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! tapi sayang, saya tidak mau hidup ini dibaluti dengan nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tetapi mereka adalah sosok yang anggun, mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lekas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hati pun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tidak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang mempunyai niat untuk menarik laki-laki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

Istilah seksi kalau saya defenisikan berdasar katanya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang mempunyai fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? yaitu: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan.

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang menyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya "Lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki di jaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan siksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana saya nanti mempertanggungjawabkannya? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menahan kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur: 30-31)

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggungjawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak lelaki yang mempunyai dilema seperti saya ini, mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tidak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemandangan yang anda tayangkan?

So, berjilbablah..... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona, dan tentunya sejuk di mata.

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh




>Fr Millis<

Saturday 18 June 2011

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh



Berapa banyak kamu punya teman..? teman main dirumah..? teman di kampus dulu ..? teman di kantor.. ? teman di komunitas.. ? belum lagi teman-teman di jejaring social.

Okelah,kita hidup di dunia instan sekarang,yang mencari teman dengan gampang cukup 'klik ' add dan weisssss..check friend list kamu deh pasti hampir ribuan,bayangkan dengan jaman dulu waktu jaman masih korespondesi  via sahabat pena.

Tapi berapa banyak kamu punya sahabat yang benar-benar bisa diajak sharing,diskusi,dan seiman untuk melakukan hal-hal konyol dan tertawa bersama.kalau saya sih bisa dihitung dengan jari.

Kuantitas dan kualitas sahabat itu mana yang lebih penting yaa ?

Punya sahabat akrab berarti bersiap juga untuk menerima konsekwensi,diajak susah,diajak fun,mengalami slek dengan geng lain,bahkan bersiap disingkirkan ketika ternyata kita tidak lagi sejalan.well,itulah yang sedang saya  alami sekarang.Ketika kita mulai menemukan chemistry bersahabat dengan satu orang,kesana-kemari hayuk,ngelakuin yang gokil-gokil asal tidak melanggar aturan,,hayuuuu,rating solider pun melesat naik begitu salah satu bermasalah.Toleransi begitu tinggi..bla..bla...bla.

Tetapi ketika kita bersinggungan dengan satu hal,beda pendapat,egoistis,bahkan bertemu teman lain yang lebih mumpuni wuiiihhhh...nilai solidaritas,nilai kebersamaan,nilia toleransi pun terjun bebas,berkurang sedikit sedikit atau seperti nilai rupiah terhadap dollar yang kadang naik kadang turun alias angot-angotan.

Jadi sebenarnya nilai sahabat yang berkualitas tuh yang seperti apa?

Saya sendiri belum tahu...

Ada yang bisa ngasih tau...????



Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh