Pages

Thursday 23 June 2011




“Beginilah aku, Klo kamu emang bener-bener sayang sama aku, berarti kamu harus terima aku apa adanya!!!”.

Tentunya kalimat di atas bukan sebuah kalimat yang asing lagi di telinga kita khan??? Jika direnungi lebih dalam, ternyata satu kalimat yang cukup familiar di kalangan sejoli yang sedang kasmaran ini, memiliki makna yang daaaleeem banget. Terkadang, seorang kekasih yang tiba-tiba ditodong dengan kalimat pamungkas ini, lamgsung klepek-klepek. Dan tanpa berfikir panjang lagi, kekasih itupun menjawab…”Gw cinta lo apa adanya. Apapun dan gimanapun keadaan lo, gw akan tetap mencintai dan nerima lo apa adanya” Uuugh Basi Buanget!

Buat kamu-kamu yang belum sempat ketiban kalimat pamungkas ini, ada renungan yang cukup bagus neh buat kamu. Lumayan lhooo…kan bisa buat bahan pertimbangan kamu seandainya nanti kamu ketiban kalimat ini juga.

“Beginilah gw, Klo lo emang bener-bener cinta sama gw, berarti lo harus terima gw apa adanya!!!”. Klo Aku (penulis) sih akan jawab “Tergantung”.

Dalam diri manusia itu terdapat dua unsur, yaitu “baik dan buruk”. Di dalam dua unsur itu kemudian di bagi lagi menjadi dua, yaitu “Yang bisa dirubah  dan Yang tidak bisa dirubah (misal: penyakit bawaan yang tidak dapat disembuhkan)”. Nah…yang harus di waspadai tuh keburukan yang masih dapat dirubah. Misalnya, klo si dia  ternyata terinfeksi salah satu sifat ini: pemabuk, tukang nyolong, tukang bohong, doyan judi, mata keranjang, playboy, pemalas, dan segudang sifat jelek lainnya, apa kamu akan tetap nerima dia apa adanya? Kalo “iya”, berarti kamu lebih senang membiarkan orang yang kamu sayangi dalam keadaan rusak, membiarkannya terendam dalam lumpur kenistaan ketimbang berusaha untuk membuatnya dia jadi lebih baik.

Nah…makanya, jangan langsung bilang “iye” dulu! Karena, meskipun sekilas tampak sempurna…tapi sedikit demi sedikit pasti akan timbul keburukannya masing-masing. Ketika timbul keburukan itulah, ada baiknya saling mengoreksi, saling menerima, dan saling merubah menuju arah yang lebih baik. Dengan begitu, CINTA akan jadi lebih berguna, bukan sekedar kata (Hiks!). Namun, ketika menemukan keburukan yang memang sudah ditakdirkan untuk tidak bisa dirubah…pengertian dan saling menerima adalah jalan yang terbaik. Dengan kata lain, kamu boleh ngucapin kalimat pamungkas tadi.

Renungkan dulu apa-apa yang akan kamu ucapkan, dan renungkan pula jawaban yang akan kamu berikan. Jangan sampai salah kaprah, bisa-bisa malah menjerumuskan kita dan orang yang kita sayangi. Dwuuuh…sok tau banget sih, kaya dokter cinta ajah!

Tapi… setujukan....???

“Jadikan cinta menjadi lebih berguna”

0 Comments:

Post a Comment